"Baiklah. Meski aku punya hak untuk memperoleh jawaban atas perlakuan aneh kalian terhadap tubuhku, aku tidak akan memaksa. Kecuali..." El membuka kedua matanya dengan gerakan mendadak.
Aquila tersentak.
Pada layar monitor, elektrokardiogram mengalami kekacauan--yang sepertinya disengaja.
"Nebula! Kode untuk mengacak memori tiba-tiba terhapus, menghilang!" Aquila berlari kembali ke meja kerjanya. Satu tangan memegang ponsel yang menempel di telinganya, satu tangan lagi membuka map berwarna merah. Map yang berisi data-data lengkap El.
Sementara, di atas ranjang eksperimen, El tersenyum. Bibirnya yang pucat bergerak pelan.
"Thanks, G5N1..."
***
Malang, 04 Oktober 2018
Lilik Fatimah Azzahra
Baca juga: