Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Aku, Ibu, dan Bom Waktu

9 Oktober 2018   21:27 Diperbarui: 10 Oktober 2018   01:27 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Selang lima belas menit kemudian ban bocor sudah beres.

"Siapa namamu?" seseorang bertanya kepada bocah kecil itu.

"Kusuma," bocah itu menjawab seraya membuntuti langkah Ibunya dari belakang.

"Terima kasih," perempuan berwajah murung itu menyodorkan selembar uang, lalu mengambil alih motor dengan tergesa.

Sebelum motor melaju di jalanan, bocah lelaki kecil yang duduk di belakang Ibunya itu berseru.

"Om, sampai bertemu kami di surga, ya!"

***

Keringat dingin mengucur deras membasahi keningku. Rahina melihatnya. Buru-buru istriku itu meraih tisu dan menyeka keringatku dengan lembut.

"Kau tidak perlu merasa bersalah terlalu jauh begitu, Kus. Semua sudah terjadi. Bocah kecil dan Ibunya itu memang ditakdirkan mati dengan cara demikian," Rahina mencoba menenangkanku.

"Kau tidak tahu Rahina. Andai aku segera tanggap, benda yang menonjol pada pinggang bocah itu adalah bom bunuh diri, pasti aku akan berusaha mencegahnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun