***
Perempuan itu kembali bicara pada bunga-bunga di taman. Menyisiki tangkai demi tangkai mawar yang berduri menggunakan pisau tajam yang ujungnya masih berlumuran darah.
"Rindu di hati ini telah menjatuhkan pilihannya. Dan aku harap kalian bersedia menemaniku senja ini. Senja terakhir. Karena aku baru saja menelpon polisi."
Perempuan itu menyematkan beberapa tangkai mawar di atas cuping telinganya. Sembari tertawa.
***
Malang, 03 Maret 2019
Lilik Fatimah Azzahra
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!