Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cermis | Tiket Kematian

7 Juli 2018   12:18 Diperbarui: 7 Juli 2018   12:40 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Karina, sayangku. Aku telah melunasi hutang mereka padamu," bisikku di antara jerit panik para penumpang yang baru menyadari kondisi ferry yang oleng ke kiri dan mulai terbakar.

"Aku menyesal telah mengajarimu mantra itu, Caprio. Kupikir kau hanya ingin mencari keberadaan istrimu yang hilang. Tapi ternyata tidak!" Masio mulai marah dan menatapku tajam.  

"Oh, ya?" tawa puasku kian pecah. 

Bluuup!

Entah apa yang dilakukan Masio terhadapku. Tahu-tahu tubuhku menyusut dan menggelepar-gelepar di atas tanah.

Seorang bocah belasan tahun berlari-lari kecil mendapatiku.

"Ayah! Satu lagi ikan Mas ukuran besar terdampar di tepi danau ini!" bocah itu berseru riang seraya mengepit tubuhku dengan jemarinya..

"Bawa saja ia pulang, Nak. Masukkan ke dalam kolam di belakang rumah. Pertemukan dengan ikan Mas betina yang kemarin ayah tebus dari seorang nelayan."

Itu suara Masio. Tanpa memedulikan keadaanku.

"Ikan Mas bernama Karina itu, Ayah?"

Aku tertegun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun