Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksi Islami Pilihan

Cermin | Air Mata Perempuan Lain

13 Juni 2018   09:43 Diperbarui: 13 Juni 2018   09:50 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:www.pinterest.com

Ragu aku mendekati Emak. Aku tahu Emak pasti masih marah padaku.

"Tidak usah, Nisa. Sebentar lagi buka puasa. Nanti Emak akan minum obat pereda  pusing," seperti yang kuduga, Emak menolakku secara halus.

Anisa berdiri. Menghampiriku.

"Dot, usai berbuka nanti kita harus bicara."

Deg. Dadaku berdegup kencang.

Apakah Anisa tahu bahwa aku sebenarnya sangat ingin menemui Arumi?

***

Suasana buka puasa tidak seperti biasanya. Terkesan murung. Aku hanya makan sedikit. Hilang seleraku tersebab pikiranku terbelah. Satu pikiran tertuju pada Arumi. Satunya lagi pada ucapan Anisa.

Kedua-duanya membuatku was-was.

Usai merapikan meja, Anisa mengedipkan mata ke arahku. Ia berjalan menuju ruang tanu. Duduk di sana menungguku.

Aku mengikutinya. Duduk tak seberapa jauh darinya, tanpa berani menatap sorot matanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Fiksi Islami Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun