Belum cukup. Saya harus mengirim pesan lagi kepada seorang sahabat yang tinggal bersama dua putrinya yang masih kecil.
"Jangan lupa membangunkan anak-anak, ya, Mbak. Sudah hampir imsak."
Agak lama saya menunggu jawaban. Dan saya senang ketika mengetahui sahabat saya itu bilang sudah sahur meski hanya sempat membuat mie instan.
"Tidak apa-apa, yang penting anak-anak masih nemu makan sahur," saya menyemangatinya.
Lalu pesan berantai berlanjut. Menyasar kepada sanak saudara dan teman-teman lainnya.Â
Dan, ketika saya melirik ke arah jarum jam, astaga! Imsak tinggal lima menit lagi.
Buru-buru saya membaca niat puasa, meneguk jus wortel lalu...selebihnya hanya sempat menelan satu kepal nasi.
***
Malang, 18 Mei 2018
Lilik Fatimah Azzahra