"Sebuah batu bicara padaku? Apa aku sudah gila?" Tuan Billy menepuk jidatnya sendiri.
"Anda masih waras, Tuan. Saya memang bisa bicara. Saya batu ajaib."
Tuan Billy mengernyitkan alis. Batu ajaib? Ia tercenung beberapa saat. Mengingat-ingat sesuatu. Kemudian ia melonjak gembira.Â
Ya, ia ingat sekarang. Ia pernah mendengar cerita itu. Tentang sebuah batu yang bisa mengabulkan segala permintaan.
Tuan Billy segera menepi. Batu ajaib itu menggelinding mengikuti.
"Apakah kau bisa menolongku?" Tuan Billy bertanya pelan.
"Tentu. Sudah lama saya tidak bertemu seseorang dan melakukan kebaikan," batu ajaib itu menyahut girang.
"Aku ingin mengawasi istriku meski aku sedang berada di kantor."
"Ah, itu mudah. Anda bisa memasang kamera pengintai di sekitar rumah Anda."
"Itu terlalu umum. Aku menginginkan sesuatu yang berbeda."
"Maksud Tuan?"