Langit tengah berpendar merah jingga. Sangat indah.
Supermoon.
Fenomenan alam yang ditunggu-tunggu sedang berlangsung.
Tiba-tiba saja rasa penasaran menggelitik hatiku. Aku ingin mengabadikan momen langka itu.
Perlahan aku membuka pintu, menyelinap keluar menuju halaman. Menggunakan kamera  handphone  aku mulai membidik ke arah langit.
Beberapa menit berselang kondisi bulan tak lagi utuh, tinggal sepenggal. Aku tidak menyia-nyiakan pemandangan langka itu. Berkali aku menjepretkan kameraku.
Cukup lama aku berdiri di halaman, menikmati gerhana bulan yang kian menipis.Â
Aku tersenyum sembari tiada henti mengucap syukur atas karunia keindahan tak terperi ini.
Seseorang menyentuh pundakku. Membuatku menoleh .
"Ris...kenapa kau tidak mau mendengar nasehatku?" Mas Prayit sudah berdiri di belakangku. Suaranya terdengar berat. Aku mudur beberapa langkah.
"Kukira kau masih bisa mengingat dengan baik kisah Bibi Lastri, bukan?" ia menatapku tajam. Sepertinya sedang menahan marah.Â