Yulia terdiam.
"Lagi pula, seluruh keluargaku yang tinggal di luar pulau, sangat menyayangi Aisyah. Mereka marah besar ketika tahu aku berniat menikah lagi."
"Lalu sampai kapan aku harus menunggu, Mas?"
"Sampai Aiyah ikhlas dan rela dimadu."
Yulia mendengus. Ia nyaris mengatakan sesuatu. Tapi urung. Karena tiba-tiba saja Marwoto sudah menghujaninya dengan bertubi ciuman.
Bersambung....
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!