Lagi-lagi Mbaknya tertawa.
Duh, dasar emak-emak udik. Dapat dua trophy kok malah banyak protes.
Karena masih dilanda bingung, turun dari panggung saya mengejar Mas Kamil, admin K yang kece badai itu....uhuk. "Mas, kok saya sih..."Â
Dari Mas Kamil inilah saya mendapat penjelasan yang mencerahkan. Bahwa penilaian itu memang murni dari pemilihan pembaca. Bukan hasil rekayasa. Berdasarkan banyak vote yang masuk.
Ya, sudahlah. Ini memang sudah menjadi takdir baik saya. Saya cuma bisa mengucap puji syukur tiada henti kepada Allah Swt atas limpahan rahmat dan karunia tiada terduga ini.Â
Terima kasih juga kepada pembaca yang sudah memberikan dukungan penuh terhadap saya.Â
Terima kasih untuk keluarga Bolang, saya bangga bisa menjadi bagian dari kalian.
Terakhir terima kasih tak terhingga untuk keluarga besar Kompasiana yang telah mengizinkan saya mengotori dinding-dinding kamarnya dengan coretan fiksi saya.Â
Di penginapan saya mewek sembari protes manis kepada Gusti Allah, "Duh Gusti, Panjenengan itu....kalau memberi rezeki kok nggih mboten tanggung-tanggung. Alhamdulillah...."
***
Malang, 23 Oktober 2017