Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Susuk

16 Oktober 2017   12:02 Diperbarui: 16 Oktober 2017   14:26 2005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ramdan? Ia sudah mengatakannya padaku."

"Syukurlah kalau kau sudah tahu, Sih."

Sejenak keheningan menguasai. Ibu dan anak itu saling membisu. 

Beberapa menit kemudian, Darsih turun dari tempat tidur. Ia teringat sejak pulang kerja belum mengisi perut.

"Ibu, mari kita makan malam bersama," Darsih mendahului Ibunya keluar kamar, berjalan melenggang menuju ruang makan.

***

Pagi-pagi sekali Darsih mendengar teriakan histeris Ibunya dari ruang tengah. Tergopoh ia beranjak bangun dan mendapatkan Ibunya tengah mengacak-acak rambut di depan cermin.

"Sih! Wajah Ibu mengeriput! Susuk  yang terpasang satu persatu terlepas. Ibu jadi terlihat sangat tua, Sih! Tua dan buruk sekali!"

Menanggapi kepanikan Ibunya, Darsih tersenyum. Ya, ia tahu. Mengapa Ibunya sampai mengalami hal demikian.

"Jadi---daun kelor harus dihindari karena itu adalah pantangan bagi para pemakai susuk," terngiang kembali ucapan laki-laki tua berikat kepala merah menyala itu, beberapa tahun silam.

Dan Darsih, tadi malam baru saja menyuguhkan sayur daun kelor yang nikmat khusus dipersembahkan untuk Ibunya tercinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun