Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Susuk

16 Oktober 2017   12:02 Diperbarui: 16 Oktober 2017   14:26 2005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibunya Darsih hanya bergumam.

***

Beberapa tahun kemudian.

Darsih tidak pernah lagi melihat laki-laki aneh itu datang berkunjung ke rumahnya. Ibunya juga, sepertinya sudah melupakan. Perempuan yang kini menginjak usia setengah abad itu sekalipun tidak membicarakan mengenai laki-laki berpakaian serba hitam---yang mengikat kepalanya dengan kain merah menyala itu.

Tapi suatu hari, Darsih yang sudah memasuki usia dewasa, melihat Ibunya mengeluh di depan cermin.

"Sepertinya Ibu harus melakukannya lagi, Sih."

"Melakukan apa?" Darsih mengernyitkan alis. Ia tidak mengerti ke mana arah pembicaraan Ibunya.

"Susuk," Ibunya menjawab singkat.

"Susuk?" Darsih semakin tidak paham.

"Susuk itu semacam akupunktur. Menyisipkan paku emas ke dalam tubuh kita tepat pada titik-titik yang kita kehendaki."

Darsih tercengang. Ia mulai mengerti sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun