"Mark, ini hari Jumat---tanggal 13. Kau harusnya tidak pergi ke mana-mana."
Friday the 13th. Â Mark menelan ludah. Matanya seketika berkeliling menyapu ruangan dan berhenti pada wajah-wajah asing yang tengah duduk melingkar menghadap meja. Mark menahan napas. Wajah-wajah itu! Terlihat amat putih dan pucat.
Belum sempat berpikir lebih jauh tentang siapa mereka, mendadak lampu krital yang menggantung di langit-langit ruangan berguncang hebat. Cahayanya berkejap-kejap kacau. Lalu, pet! Padam. Suasana menjadi gelap gulita.Â
Mark berdiri kelabakan. Tangannya sibuk meraba-raba sandaran kursi untuk mencari pegangan.
Selanjutnya, semua terjadi begitu cepat. Mark merasakan tubuhnya tersentak ke belakang. Ada yang menjambak rambutnya dengan kasar.Â
Mark ingin bersuara. Tapi benda dingin dan berkilau sudah menempel tepat di bawah urat nadi lehernya.
Crassshh...
Darah segar muncrat memburai.
Mark tidak sempat menjerit. Ia jatuh tersungkur mencium lantai.
***
Lisa menutup tirai jendela kamar rapat-rapat. Dihampirinya Mark yang masih terlentang di atas tempat tidur.