"Oh, jadi...?" Bogart mengerling ke arahku.
"Sepertinya kotak itu bukan milik saya," aku menggeleng tegas. Bogart memberi tanda ke arah Bryan agar mendekat.
"Kau bisa sebutkan apa isi kotak ini, Boy?" Bogart bertanya tenang. Bryan mengangguk.
"Isinya jam tangan milik Papa saya, Mister. Papa menitipkan kepada saya, sebab rantainya yang terbuat dari emas---putus."
Bogart mengangguk. Lalu menyerahkan kotak pensil di tangannya kepada Bryan. "Lain kali jangan teledor, ya, Boy. Ingat sekali lagi, jangan membawa barang berharga ke sekolah."
"Thank  you, Mister. Maafkan saya."
"Kau boleh kembali ke bangkumu. Baiklah anak-anak, kukira sudah cukup. Silakan lanjut belajar. Selamat siang!"
"Selamat siang Mister Bogart!"
Bogart menoleh dan mengangguk ke arahku.
"Silakan Miss.Liz. Selamat siang...."
"Selamat siang," aku menyahut pelan.