Bertiga kami berjalan menyusuri gang yang tidak seberapa lebar itu. Sekitar lima puluh langkah rumah yang kami cari sudah terlihat. Rumah itu memiliki halaman yang cukup luas. Dikelilingi oleh pepohonan yang rindang.
Bapa Made mengetuk pintu yang masih tertutup menggunakan punggung jarinya.
Terdengar suara langkah, seorang perempuan berusia lanjut membukakan pintu.
"Permisi, apakah ini rumah I Nyoman Sukrawan?" Bapa Made bertanya tidak sabar.
"Nyoman Sukrawan tidak tinggal di sini lagi. Sejak keluar masuk Rumah Sakit laki-laki itu pulang ke rumah orang tuanya," perempuan tua itu menjelaskan.
"Ibu tahu di mana alamatnya?" Papi ikut menyeruak maju.
Perempuan tua itu tidak menyahut. Ia mendekatkan wajahnya yang keriput, menatap Papi lekat-lekat, seolah ingin memastikan sesuatu.
Lalu dengan tegas---ia menggeleng.
Bersambung.....
***
Malang, 12 Agustus 2017