Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Jejak Sang Penari [7]

9 Agustus 2017   06:44 Diperbarui: 22 Agustus 2017   18:00 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
imgrum.org/user/christianwalpole

"Meski dokter belum menyampaikan apa-apa, tapi aku sudah bisa menebak penyakitku sendiri. Aku pasti positip terkena Virus HIV, " suaranya bergetar. Aku terperangah. Kupandangi ia dengan seksama. Dadaku berdegup. Oh, lelaki itu, wajahnya pucat, pipi dan matanya cekung kehitam-hitaman.

"Bli..." entah mengapa aku tiba-tiba merasa sangat takut. Melihat kondisinya seolah aku melihat diriku sendiri.

Apakah aku juga mengidap HIV seperti laki-laki itu?

Keringat dingin mulai membasahi sekujur tubuhku.

Derit pintu membuyarkan ingatanku. 

Kiranya hari sudah pagi. 

Bapa Made masuk dengan wajah menyimpan kesal.

"Tidurmu pasti terganggu oleh keributan di kamar sebelah itu, Jansen. Entah apa yang terjadi. Sepertinya pasien itu tengah memarahi istrinya," Bapa Made berkata seraya membantuku duduk. Aku menajamkan telingaku. Benar. Terdengar teriakan sumpah serapah berkali-kali.

"Sejak kemarin orang itu marah-marah, Bapa."

"Ia marah setiap kali istrinya datang. Begitu menurut perawat yang sempat berpapasan denganku."

Bapa Made baru saja hendak melanjutkan kalimatnya ketika dokter yang menanganiku masuk dan siap memeriksa kesehatanku pagi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun