"Pasien yang tadi pagi berteriak-teriak histeris itu."
"Oh, ia memang begitu."
"Tadi ia sempat mampir ke sini."
"Benarkah? Apa yang dilakukannya?"
"Ia mengeluhkan tentang penyakit yang dideritanya. "
"Abaikan saja. Sekarang istirahatlah. Besok pagi-pagi sekali Dokter Suastika akan memeriksa perkembangan kesehatanmu." Suster mengingatkan seraya menarik kembali termometer dari lipatan lenganku. Memeriksanya sebentar lalu membetulkan letak selimutku.
"Panasnya hanya turun sedikit. Banyak minum air putih, ya."
Aku mengangguk.
"Oh, ya, satu lagi. Jangan memikirkan perkataan pasien kamar sebelah itu. Pikirkan saja kesehatanmu sendiri."
Usai berpesan begitu Suster bergegas meninggalkan ruangan dan menutup pintu kamar dengan halus.
***