Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Jejak Sang Penari [5]

7 Agustus 2017   08:26 Diperbarui: 22 Agustus 2017   17:48 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlahan kusimpan kembali cincin pemberiannya ke dalam saku celanaku.

Taksi berhenti di area parkir yang cukup luas. Kami telah sampai di tujuan.

Bapa Made mendahului turun. Aku mengikutinya dari belakang.

"Made Mahendra!" seseorang berseru menyambut Bapa Made yang berjalan tergesa.

"Bagaiamana kabarmu, Bli? Aku membawa tamu. Pemuda ganteng ini anak kenalanku yang tinggal di Amsterdam. Ayo, Nak, perkenalkan dirimu," Bapa Made menoleh ke arahku.

"Senang bertemu Anda. Namaku Jansen," aku mengulurkan tangan.

"Wayan Sidharta," laki-laki yang tampak lebih tua dari Bapa Made itu menyambut uluran tanganku.

"Kau ada waktu untuk mengobrol, Bli? Ada banyak hal yang ingin kami tanyakan padamu."

Laki-laki pengelola balai itu mengangguk. Lalu membawa kami menuju gazebo yang terletak di ujung halaman.

Di sana Bapa Made memulai pembicaraan berkenaan dengan pencarian kami terhadap keberadaan Ibu.

"Oh, ini tentang Ni Kadek Restiana, ya? Dia sudah lama tidak bekerja di sini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun