Pemilik toko menyebutkan angka yang membuat mata Tuan Gary terbelalak.
"Mahal sekali!"
"Saya kira tidak, Tuan. Untuk barang antik sebagus ini, harga itu tergolong sangat murah."
Tuan Gary terdiam sejenak. Pikirannya menimbang-nimbang. Jujur dalam hati ia menyukai ranjang kayu jati berukir itu. Sejenak ia meraba kantung celananya. Lalu mengeluarkan dompet dan mengintip cermat isinya.
Ia menarik napas lega. Uangnya masih cukup untuk membayar seharga nominal yang disebutkan oleh pemilik toko itu.
Baru saja usai melakukan transaksi pembayaran, seorang laki-laki jangkung, berwajah pucat, masuk ke dalam toko dengan tergesa.
"Saya menginginkan ranjang antik itu!"
"Maaf Tuan, ranjang ini baru saja laku terjual," pemilik toko menyahut.
"Ya, sayalah orang yang beruntung mendapatkannya," Tuan Gary tersenyum bangga ke arah laki-laki yang baru datang itu.
"Saya bersedia membeli barang ini dua kali lipat dari harga yang sudah Anda bayar!" laki-laki itu menatap Tuan Gary serius. Tuan Gary menyipitkan mata. Sejenak pikirannya bimbang. Harga dua kali lipat? Wow...bukankah ia bisa membeli ranjang yang lebih bagus dari ranjang tua itu?
"Bagaimana?" laki-laki jangkung itu menegaskan.