Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Empat Cangkir Kopi

16 Mei 2017   13:46 Diperbarui: 16 Mei 2017   13:47 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dee manata rapi empat cangkir kopi di atas meja berbentuk oval. Berbaris saling berhadapan. Sementara Jim, suaminya sibuk memperhatikan pertandingan bola yang tengah tayang di televisi.

“Jadi jam berapa tamu-tamu itu datang, Dee?” Jim bertanya tanpa menoleh. Dee membetulkan letak taplak yang agak miring. Sebelum menjawab pertanyaan suaminya mata perempuan itu melirik ke arah jam yang menempel pada dinding.

“Sepuluh menit lagi,” ujar Dee seraya berdiri. Jim melirik sekilas ke arah empat cangkir kopi di atas meja.

“Kau bilang yang bertamu hanya dua orang, Dee? Mengapa ada empat cangkir kopi?”

“Jim, yang dua cangkir itu untuk kita.”

“Tumben kau minum kopi Dee? Biasanya kau mengeluh perutmu kembung.”

“Untuk tamu spesial kali ini, aku rela perutku kembung!” Dee tertawa. Jim seketika mengalihkan pandang ke arah istrinya. Dahinya mengernyit.

“Kau belum mengatakan padaku siapa tamu-tamu kita itu, Dee.”

“Nanti kau akan tahu sendiri, Jim. Oh, itu, mereka sudah datang!” Dee berjalan menuju ruang tamu. Membuka pintu dengan tergesa.

Dua sosok muncul di ambang pintu.

Jim mengenali mereka. Sherlock Holmes dan Hitler.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun