Lukas terpaksa mengulanginya lagi dari awal disertai bentakan dan umpatan. Kata 'dungu', 'bodoh' dan 'keledai' berhamburan.Â
Menurutku Ron telah bertindak sangat tidak manusiawi.
Aku tahu Lukas sedang menahan tangis.
Ah, semoga ia bisa bertahan. Dan semoga pula coda lagu segera ditemukan.
Baru saja hendak memejamkan mata, tiba-tiba telingaku menangkap alunan musik yang mengagetkan. Allegrissimo. Menghentak-hentak.Â
Aku mengernyitkan alis.Â
Lagu yang biasanya lembut mendayu, mengapa dimainkan seperti itu? Seperti luapan amarah yang menggebu-gebu. Anehnya juga, lagu itu berakhir dengan apik dan sempurna.Â
Oh, Lukas telah mendapatkan coda-nya!
Aku ingin segera turun ke bawah untuk memeluk dan mengucapkan selamat kepada anakku.
"Mom, aku lega telah berhasil menyelesaikan lagu itu." Lukas berjalan menyongsongku.
"Selamat, Lukas....Mom bangga padamu." Aku memeluknya. Erat.