***
Lusia memeluk kedua lututnya. Terpekur di atas tempat tidur. Dua sahabatnya, Desi dan Erna berbaring di sebelahnya.
"Tidakkah lebih baik kita laporkan hal ini pada polisi?" saran Erna. Lusia menggeleng.Â
"Daun telinga itu, Lusia, jangan-jangan pemiliknya adalah korban mutilasi," bisik Desi menimpali.
Lusia terdiam. Keningnya berkerut. Ia mencoba mengingat kembali bentuk daun telinga di dalam kardus itu. Ukuran diameternya, juga ketebalannya.
"Ada sesuatu Lusia?" tanya Desi curiga.
"Tidak ada. Hanya, mm, sepertinya aku pernah melihat bentuk telinga siapa itu," Lusia tertawa.
***
Pukul 24.00
Terdengar bunyi ketukan pada pintu.Â
"Pizza!"Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!