Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tanda

20 Juni 2016   20:22 Diperbarui: 20 Juni 2016   20:46 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.mediametafisika.com

***

Jim berdiri di ambang pintu dengan dua kuntum bunga mawar di tangannya.

"Halo cantik. Eh, mana kembaranmu?" ia bertanya saat melihat hanya satu di antara kami yang muncul menemuinya.

"Ia sedang tak enak badan."

"Benarkah? Bolehkah aku menjenguknya?" Jim memaksa. Ia menerobos masuk ke dalam kamar yang pintunya terbuka sedikit.

Aku terlambat mencegahnya.

Dan cowok itu berdiri terpaku di ambang pintu dengan wajah menegang. Menatap sosok  mungil yang mengenakan kemeja kuning serta jins pendek, terbujur kaku di atas lantai. Bersimbah darah.

Siapa yang mati? Aku atau Jeny?

Aku menatap Mom dengan gemetar.

Ah, pasti dengan mudah Mom bisa menebaknya. Mom juga pasti tahu, siapa di antara kami yang sudah menjadi seorang pembunuh.

Mom meraih kepalaku. Membenamkannya dalam pelukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun