"Lelaki itu, mantan suami Bunda...."
"Papaku, maksudmu?" Cinta tampak terkejut.
Aku mengangguk.
Â
***
Kulihat Cinta menunduk sedih. Aku kasihan melihatnya.
"Ini salahku. Aku telah menyerang lelaki itu..." ujarku penuh penyesalan. Cinta melebarkan matanya.
"Kamu menyerang Papaku?"Â
Sekali lagi aku mengangguk.
"Itu kulakukan karena ia lebih dulu menampar Bunda Fatima."
"Ah, Papa melakukannya lagi. Kasihan Mama. Ia sering mendapat perlakuan kasar dari Papa. Aku sendiri heran. Mengapa dua orang yang dulu saling mencintai, kini bagai musuh bebuyutan?" Cinta mengeluh.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!