Usai minum teh kantuk berat menyerangku. Aku jatuh terkulai.
Sebelum kesadaranku benar-benar hilang, sayup-sayup aku mendengar Mama bercakap-cakap dengan seseorang.
"Cukup, Ben. Dia sudah setengah mati ketakutan. Kamu boleh pergi sekarang. Dan aku memiliki alasan yang kuat untuk memasukkan anak tiriku ini ke Rumah Sakit jiwa. Aku akan mengatakan kepada dokter bahwa ia mengalami halusinasi. Tenanglah, Ben. Kamu pasti mendapatkan bagian jika warisan anak ini jatuh ke tanganku...."
Â
***
Malang, 18 April 2016
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H