Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[My Diary] Jangan Cemburu, Ya

13 April 2016   07:32 Diperbarui: 13 April 2016   09:41 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber:www.kompasiana.com"][/caption]Dear Diary...

Jangan kaget ya, kalo pagi ini kamu melihat sesuatu yang berbeda pada diriku. Ada senyum tersungging di  bibirku saat bangun tidur menyongsong matahari.

Iya, Ry, kamu paling tau bagaimana suasana hatiku selama ini. Bagai gunung es yang tertutup kabut. Gelap dan misterius. Yeah, lebay amat! Tapi begitulah kenyataannya.

Dear Diary....

Kadang aku merasa hidup ini tidak adil. Cobaan datang silih berganti menerpaku. Mengapa harus aku? Padahal aku ini kan seorang perempuan? Mahluk lemah yang gampang sekali mewek dan galau balau.

Iya, nih Ry, saking seringnya mendapat uji dan coba, aku sampai lupa bagaimana cara mengulum senyum, mengukir tawa.

Adakalanya perasaan putus asa datang sebagai pilihan terakhir.

Tapi haruskah seperti itu, Ry? Haruskah aku terpuruk pada kesedihan tak berkesudahan?

Ah, Ry, sesaat aku tersadar, ternyata aku tidak pantas bersikap demikian. Bukankah cobaan dan ujian merupakan tanda-tanda bahwa Tuhan sangan memperhatikan dan menyayangi kita?

Satu lagi,Ry, ini yang sering aku lupakan. Tuhan tak akan memberi cobaan dan ujian melebihi batas kemampuan kita....

Iya, Ry, kamu benar, manusia memang tempatnya lupa dan demen berkeluh kesah.

Apa, Ry? Aku kurang bersyukur? Hiks, ya kamu benar lagi.

Dear Diary....

So, kalo pagi ini aku terlihat cerah ceria, mmm, itu karena aku mulai belajar move on!

Kasih selamat dong, Ry...

Eh, Ry, kamu nggak pingin tau siapa yang telah membuat aku berubah?

Sini aku bisiki. Seseorang, Ry. Dia telah memetik hatiku....

Siapakah gerangan si pemetik hati? Seorang Pangerankah? Ah, Ry, kamu bisa aja. Aku kan bukan seorang Putri.

Yang pasti dia sangat istimewa. Dia bagai obor yang menyala dalam kegelapan. Rapuhku, mulai menguat kembali saat tanpa sengaja aku menemukan dia, eh, maksudku menemukan karya-karya dia.

Loh, jadi? Iya, Ry, dia seorang pujangga!

Ih, apa sih istimewanya seorang pujangga? Paling-paling dia hanya pintar merayu dengan kata-kata indah. Atau suka bikin puisi-puisi yang isinya membuat hati pembaca meleleh. Biasanya gitu, kan,Ry?

Tapi yang ini lain, Ry. Beda. Dia tidak seperti itu. Dia tidak mengobral kata-kata indah asal-asalan. Dia menulis puisi begitu apik dan sarat dngan filosofi hidup. Aku banyak mendapatkan pencerahan dari untai kalimat yang diraciknya. 

Dear Diary....

Selama ini teman setiaku hanyalah kamu. Kamulah tempat curhat yang paling bisa kuandalkan. Tapi semenjak bertemu karya dia, maaf, aku jadi selingkuh. Waktuku terbagi buat membaca karya-karyanya.

Jangan cemburu, ya, Ry....^-^ 

Nih, aku bocorin salah satu karya terbaik dia.

Manusia ibarat suatu pesanggrahan. Setiap pagi selalu ada tamu baru yang datang: kegembiraan, kesedihan, ataupun keburukan; lalu kesadaraan sesaat datang sebagai suatu pengunjung yang tak diduga. Sambut dan hibur mereka semua, sekalipun mereka semua membawa dukacita. Sambut dan hibur mereka semua, sekalipun mereka semua dengan kasar menyapu dan mengosongkan isi rumahmu. Perlakukan semua tamu dengan hormat, sebab mereka semua mungkin adalah para utusan Tuhan yang akan mengisi rumahmu dengan kesenangan baru. Jika kau bertemu pikiran yang gelap, atau kedengkian, atau beberapa prasangka yang memalukan, maka tertawalah bersama mereka dan undanglah mereka masuk ke dalam rumahmu. Berterima kasihlah untuk semua tamu yang datang ke rumahmu, sebab mereka telah dikirim oleh-Nya sebagai pemandumu.

(dari: 50 Sajak Terbaik Jalaludin Rumi )

 

Nah, Ry, sekarang kamu tau kan, mengapa pagi ini aku bisa tersenyum lagi?

 

*** 

Malang, 13 Aril 2016

Lilik Fatimah Azzahra

*Mohon maaf karya ini penulis publish ulang karena tanpa sengaja terhapus oleh si penulis sendiri.

*Baca karya peserta lain di http://www.kompasiana.com/fiksiana-community/inilah-perhelatan-festival-fiksi-my-diary-di-kompasiana-dan-karya-para-peserta_570a74417193732c1d5

*Gabung di: FB Fiksiana Community

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun