"Yup, sepuluh menit lagi. Bagaimana pendapat kalian tentang Mr.Bob?" Riri membetulkan letak duduknya.
"Sudah kukatakan, ia seorang laki-laki flamboyan," Glen memelintir kuncir rambutnya.
"Atau seorang laki-laki berwajah dingin. Seperti monster salju," Bayu menyeringai.
"Menurutku, dia seorang laki-laki yang misterius. Yang tidak akan sudi menemui kita," Riri tersenyum. Glen dan Bayu mengangkat bahu.
"Nah, Si Bibik datang lagi. Ada pesan apa dari tuanmu Bik?" Riri menghampiri perempuan paruh baya itu.
"Tuan menunggu kalian di lantai atas," perempuan tua itu menyahut.
"Hohoho, penulis detektif, kali ini analisismu keliru. Mr. Bob ternyata bersedia menemui kita," Glen tertawa seraya berdiri.
"Kita lihat saja nanti," Riri ikut berdiri dan berjalan mendahului menuju anak tangga.
Â
***
Ruangan di lantai atas berukuran cukup luas. Terdapat sebuah meja berbentuk oval terletak persis di tengah ruangan. Beberapa kursi ditata rapi sebagai pelengkapnya.