Teenggg...tengg....tenggg
Lonceng berbunyi pukul 10.00, menandakan waktu istirahat. Aku keluar dari kelas, kebetulan kelasku denga kelas Pak Maman berdekatan.Â
Rupanya Pak Maman masih berada diruang kelas. Ia masih semangat menyampaikan materi pelajarannya.
Aku lebih dulu tiba diruang guru lebih dahulu dengan teman-teman guru yang lain namun Pak Maman masih dikelasnya.
Selang 15 menit kemudian, Pak Maman pun masuk keruang guru yang ramai dengan perbincangan teman-teman lainnya.
"Wah....lagi seru rupanya rupanya ngobrolnya". Ujar Pak Maman
"Iya Pak...." serentak teman-teman guru lain menjawab.
Kami pun selalu mendapat momen terbaik ketika bersama Pak Maman. Meskipun beliau guru senior disekolahku, ia tidak membatasi pergaulannya dengan siapapun. Ia selalu bertukar pikiran dengan kami guru muda.
"Kaliankan guru-guru masih pada muda-muda nih....saya bukan menasehati atau mengajarkan. Mendidik anak itu harus penuh cinta, ikhlas dan sabar, jangan kita harapkan imbalan apapun" ujar Pak Maman dengan lugasnya.
Tak terasa setengah jam kami berbincang-bincang lamanya, percakapan kami sudah ngalor ngidul.
Tengg....tengg....tengg