Karena panjangnya proses dan waktu yang dibutuhkan untuk keluar dari hubungan ini, dukungan yang cukup dari orang terdekat juga sangat penting bagi para korban. Para korban perlu merasa aman dan memahami bahwa mengakhiri hubungan mungkin akan menyakitkan, tetapi hal itu bisa membuat mereka menemukan kembali diri yang hilang di dalam hubungan tersebut.Â
Maka dari itu, dianjurkan untuk tidak mengecilkan diri sendiri di dalam sebuah hubungan. Jika merasa ada perilaku pasangan yang seharusnya tidak dilakukan, segera ceritakan pada orang terdekat yang bisa memberikan dukungan.Â
Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau terapis untuk membantu keluar dari hubungan seperti ini. Ingatlah bahwa sertiap orang layak untuk diperlakukan dengan baik dan disayangi dengan tulus oleh pasangan.
Referensi:
Walker LE. 1979. The battered woman syndrome. New York: Springer.
Eckstein, Jessica. 2011. Reasons for Staying in Intimately Violent Relationships: Comparisons of Men and Women and Messages Communicated to Self and Others. Journal of Family Violence 26, 21-30. DOI: 10.1007/s10896-010-9338-0.
Dziewa, A., Glowacz, F. 2022. Getting out from Intimate Partner Violence: Dynamics and Processes. A Qualitative Analysis of Female and Male Victims' Narratives. J Fam Viol 37, 643--656. DOI:10.1007/s10896-020-00245-2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H