Mohon tunggu...
Elang ML
Elang ML Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Hukum Univeristas Indonesia 2016

Mahasiswa yang kadang-kadang menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

"Cowo Pake Matic, Gak Sekalian Pake Lipstic", Membahas Kenapa Ada Motor Cowo dan Cewe

25 Juli 2020   01:01 Diperbarui: 26 Juli 2020   01:46 3139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Mircea Iancu dari Pixabay

Apa kabar semuanya? karena sedang pandemi sepertinya agak sulit ya bagi kita untuk "keluyuran" naik motor, apalagi ditambah dengan keadaan ekonomi yang keok otomatis leasing jadi pada naikin DP, dan pabrikan juga jarang yang rilis motor baru.

Ya dunia otomotif jadi tidak seru, kecuali anda cukup "sultan" untuk menebus ZX-250R barunya Kawasaki yang harganya bisa buat beli mobil LCGC atau bahkan DP Honda Civic.

Tapi hari ini saya tidak ingin bahas motor baru, justru ingin flashback sedikit untuk menjawab pertanyaan menarik dari kawan saya. Pertanyaannya simple "Kenapa kalau motor ada tangkinya (motor sport), disebut sebagai motor laki? Sementara motor matic diafiliasikan untuk perempuan?". Lebih lanjut, apakah pembagian tersebut relevan dalam perkembangan industri otomotif?

Nah untuk menjawab itu mungkin paling tepat untuk bahas tentang gender. Yang pasti bukan perkara jenis kelamin, kalau pembahasan jenis kelamin itu membahas mengenai anatomi dan fisiologis dan jadi bahasan biologi. Kalau pembahasannya seputar jenis kelamin atau "sex" tidak akan terjawab pertanyaan itu.

www.iwanbanaran.com
www.iwanbanaran.com

Sepengalaman saya memberi kunci RX-King yang kata orang "laki banget" saya ke baik perempuan maupun laki-laki generasi milenial yang biasa pake motor injection, hasilnya sama, sama-sama gagal; kerepotan ngengkol, lupa membuka keran bensin, dan protes perkara kopling yang berat serta suara yang berisik.

Tapi baik perempuan atau laki-laki ada saja yang berhasil mengendarai motor jambret, pun sebaliknya baik laki-laki maupun perempuan banyak yang bisa bawa Scoopy yang kata orang "cewek banget".

Nah, tapi kan motor tidak punya kromosom XX atau XY, kenapa RX-King jadi cowok dan Mio atau Scoopy cewek. Jawabannya mungkin hampir sama seperti anda search di google "mekanik" pasti keluarnya foto cowo, dan "psikolog" mayoritas keluarnya foto perempuan.

Yup, gender, yang menurut WHO adalah:

"Gender refers to the socially constructed characteristics of women and men, such as norms, roles, and relationships of and between groups of women and men. It varies from society to society and can be changed."

Kalau dilihat dari definisi itu, maka cukup jelas kenapa ada motor cowo dan motor cewe. Bukan karena motornya punya kromosom XX atau XY, apalagi Moto GP DNA  heheh. Beberapa jenis motor dikonstruksikan oleh masyarakat sebagai motor yang cocok untuk perempuan, dan sebagaian motor cocok untuk laki-laki. Nah, kok bisa? Sejarahnya panjang ayo kita bahas.

Awal Mula Motor "Cowok" dan "Cewek"

"Meet your nicest people on Honda" Pesannya simpel: Sepeda motor bukan hanya "mainan" bad boy ala film The Wild One, tapi semua orang. https://www.motorcycle.com/mini-features/10-things-you-didnt-know-about-the-honda-super-cub.html

Kalau dilihat sejarahnya dunia berkendara memang cenderung diasosiasikan dengan laki-laki, bahkan sampai sekarang masih ada toh negara yang melarang perempuan berkendara.

Tapi jangan dilupakan juga, kalau dulu Bertha Benz  tidak melanggar norma patriarkis yang berlaku saat itu dan menjadi "world's first long distance trip" jangan harap pabrikan raksasa Mercedes-Benz menghasilkan teknologi paling wahid bisa seperti sekarang.

Norma motor hanya untuk cowok yang patriarkis, berubah ketika Suciro Honda bersama timnya menyerang menciptakan C70 yang jadi motor paling laku sedunia.

Motor yang pada masa itu pasti ada tangkinya di depan jok dan diasosiasikan dengan cowok bad boy, seperti film The Wild One yang isinya cowo bandel pake baju mirip The Changcuters. Nah Honda berupaya menawarkan konsep pengendara baru yang lebih ramah dan inkusif, dengan iklan "You Meet the Nicest People On A Honda".

Jadi kalau Kawasaki Ninja justru ngetop dan punya "cult" karena film Top Gun, Honda punya ide marketing yang sangat gila dengan berusaha melunturkan stereotipe bikers waktu itu yang diciptakan oleh bikers dan dipanas-panasi oleh industri film.

Honda justru ingin produknya diasosiasikan dengan orang-orang "baik" dan bisa dipakai siapa saja, bukan hanya para anggota geng motor.

Film The Wild One, coba bayangkan personel Band The Changcuters Naik Kawasaki W-175 dan RX-King, 11-12 lah ya hehehe
Film The Wild One, coba bayangkan personel Band The Changcuters Naik Kawasaki W-175 dan RX-King, 11-12 lah ya hehehe
peterburnett.info

Apa yang istimewa dengan Honda Super Cub, pertama mesinnya hemat banget, basis mesin ini masih diikuti filosofinya sampai bebek Honda sekarang yang katanya nyium bau bensin aja udah jalan.

Kedua transmisinya yang semi otomatis, masih sama semperti semua bebek mesin tidurnya Honda sampai sekarang [kecuali Honda Supra XX yang dikasih kopling manual coba aja search] sehingga bisa dipakai hampir semua orang. Ketiga bentuknya yang bebek, bisa dibilang Honda Super Cub adalah bebek pertama yang mendunia.

Kelebihan ketiga inilah yang membuat Honda juga pede menggunakan perempuan sebagai bintang iklannya, menjual produknya ke perepuan, dan secara tidak langusng mengasosiasikkan motor bebek dengan perempuan. Kenapa mesin selonjoran dan bentuk bebek jadi nilai jual buat perempuan?

Well kalo kawan-kawan search gambar generasi boomers naik motor boncengan atau merasakan sendiri membonceng generasi boomers, perhatiin deh, kadang-kadang perempuannya duduknya nyamping. Kalau jaman sekarang selain tidak aman, duh banyangin orang boncengan pake R 15 dan Ninja terus duduknya nyamping pasti aneh sekali ya.

Ini nih yang menurut saya kenapa secara kultural iklan C70 sangat signifikan, kalau pada umumnya bintang iklan motor adalah laki-laki, pun kalau ada perempuan biasanya dibonceng atau nyender di motor. C70 beneran perempuannya yang mengendarai motor. Skema iklan yang dilanjutkan Honda ke beberapa penerus C70, dan diikuti beberapa pabrikan Jepang lain dalam mengiklankan motor bebek. https://www.pinterest.at/pin/711005859900727644/
Ini nih yang menurut saya kenapa secara kultural iklan C70 sangat signifikan, kalau pada umumnya bintang iklan motor adalah laki-laki, pun kalau ada perempuan biasanya dibonceng atau nyender di motor. C70 beneran perempuannya yang mengendarai motor. Skema iklan yang dilanjutkan Honda ke beberapa penerus C70, dan diikuti beberapa pabrikan Jepang lain dalam mengiklankan motor bebek. https://www.pinterest.at/pin/711005859900727644/

Tapi pada abad 20 toh itu menjadi norma, kenapa? Kalau menurut generasi boomers yang pernah saya tanya, dan setelah browsing trend fashion klasik jelas sekali bahwa pada abad 20 norma menggunakan rok bagi perempuan masih sangat kuat.

Buat cowok yang tidak terbayang repotnya, bayakngkan saja anda naik motor sport tapi pakai sarung ngangkangnya susah kan. Itulah kenapa motor bebek jadi kendaraan yang diasosiasikan dengan perempuan.

Tapi toh zaman berubah. Pada medio 2000-an dimana motor bebek sedang laku-lakunya di Indonesia toh beberapa motor bebek menghilangkan unsur perempuan dari iklan (dan target marketnya). Sebut saja Yamaha F1ZR yang menggunakan model iklan cowok berkostum matador, atau Suzuki Satria 120 yang juga menggunakan jagoan roadrace cowoknya, Heridansyah.

Bahkan kini ketika pasar motor bebek mulai hilang, dan hanya menyisakan Suzuki Satria, Yamaha MX King, Honda Sonic, dan Supra GTR.

Semuanya menggunakan bintang iklan cowok, untuk menargetkan pasar berupa ABG cowok labil yang bakal mengganti velg standar dengan velg dan ban cungkring ala "thai look".

Uniknya lagi ketiga motor bebek paling laku itu justru meninggalkan kriteria yang membuat "motor bebek jadi bebek". Ketiganya mengusung mesin tegak yang membuat dek antara setang dan jok kembali tinggi sehingga bakal tetap susah untuk dikendarai ke masjid ketika menggunakan sarung.

Asal Mula "Cowok Pakai Matic Gak Sekalian Pakai Lipstic?"   

"Cowok Pakai Matic Gak Sekalian Pakai Lipstic?" Buat yang lahir di era 90an pasti akrab banget dengan stiker ini, biasanya tertempel di spakbor ABG labil pengguna Satria atau Jupiter Z yang knalpotnya cempreng, atau mas-mas yang menggunakan motor sport "low end" seperti Mega Pro atau Suzuki Thunder.

Biasanya dibalas dengan sticker "Cowok Pakai Matic, Ceweknya Cantic" dari para pengguna BeAT. Asosiasi matic dengan perempuan, ditambah dengan kentalnya toxic masculinity di darah cowok Indonesia tentu menjadi cikal bakal stiker tersebut.

Kenapa cowok Indonesia punya toxic masculinity, saya tidak punya jawabannya mungkin bagusnya dijawab oleh yang lebih ahli urusan gender.

Tapi kenapa matic diasosiasikan dengan perempuan di Indonesia, saya rasa penyebabnya hanya satu: Yamaha.

Pada awal 2000 Yamaha mulai meluncurkan varian maticnya, Yamaha Nuovo Lele yang hadir duluan baru kemudian disusul dengan Mio generasi pertama.

Mesin kedua motor tersebut sebenarnya sama, SOHC 2 klep 115cc. rasio kompresi rendah, dan dikawinkan dengan sistem trnasmisi CVT.

Resep buat motor yang boros banget 11-12 sama RX-King standar, tapi ya akselerasinya kalah jauh, jangankan sama motor 2 tak sama Supra Fit saja kalah.

Bahkan saking underpowernya, muncul artikel Motorplus yang mengklaim kalau dibore-up jadi 125 cc justru jadi lebih irit. Masuk akal sih, karena dengan tenaga yang lebih dapat ditoleransi, pengendara "rese" seperti saya jadi gak bakal teralu sering menarik gas sampai mentok.

Tapi dibalik performa Mio dan Nuovo generasi pertama yang, maaf, tidak bisa ditoleransi sebenarnya ada beberapa kelebihan yang membuatnya menarik.

Pertama, blok mesinnya tebal yang sebenarnya bikin performa standarnya buruk ternyata jadi kesayangan anak SMA yang suka otak atik motor karena bisa masuk piston besar. Kedua, CVT yang menjadi biang masalah performanya menawarkan kemudahan berkendara yang tidak bisa disaingi motor manapun.

Nah untuk kemudahan berkendara, Mio bahkan menawarkan lebih jauh lagi dengan dek kaki yang rata full, berbeda dengan Nuovo apalagi motor bebek yang kalau dikendarai bakal ada sesuatu yang mengganjal di antara kedua kaki.

Nah, sebenarnya Yamaha sepertinya juga tidak ingin mengasosiasikan motor matic dengan perempuan. Terbukti sebenarnya Yamaha mengiklankan Nuovo dengan model laki-laki yang bermain sepak bola, bahkan sampai menggaet Michael Owen!

Dulu motor ini jarang yang beli, sekarang malah jadi collector item dengan harga yang tidak masuk akal. https://maskurmambang.com/2012/01/17/nasib-yamaha-nouvo/ 
Dulu motor ini jarang yang beli, sekarang malah jadi collector item dengan harga yang tidak masuk akal. https://maskurmambang.com/2012/01/17/nasib-yamaha-nouvo/ 

Sementara, Mio sangat jelas disini target marketnya siapa. Pertama latar belakang iklan dan artisnya yang khas banget sinetron era 2000 an, Ida Kusuma, Komeng, Didi Petet, Bunga Citra Lestari, dan Tessa Kaunang. Kedua memang narasi iklannya, mulai dari Komeng yang kaget Tessa Kaunang bisa mengendarai motor ketika menggunakan Mio. Dilanjutkan perdebatan Didi Kempot soal perempuan boleh bawa motor atau tidak kemudian tiba-tiba mucul Ida Kusuma (sang ibu) mengendarai Mio. Iklan dimana seorang anak membelikan motor Mio kepada ibunya yang selama ini menggunakan sepeda ontel.

Yang paling bold, tentu statement-statement dari iklan tersebut yang mennyatakan "Wanita Jangan Mau Ketinggalan" dan "Kini sudah kutemukan motor untuk wanita". Bahkan hampir semua iklan Mio generasi pertama memiliki pemeran utama perepuan.

Sebelum ramai perdebatan tentang kesetaraan gender di Twitter, ada iklan Mio. Mungkin biarpun motornya sudah tidak laku, narasi emansipasi perempuannya masih bertahan di generasi milenial?https://www.100kpj.com/motonews/4495-begini-iklan-yamaha-mio-pertama-di-ri-waktu-itu-cuma-rp9-juta
Sebelum ramai perdebatan tentang kesetaraan gender di Twitter, ada iklan Mio. Mungkin biarpun motornya sudah tidak laku, narasi emansipasi perempuannya masih bertahan di generasi milenial?https://www.100kpj.com/motonews/4495-begini-iklan-yamaha-mio-pertama-di-ri-waktu-itu-cuma-rp9-juta

Lantas, kenapa seluruh motor matic yang kemudian diasosiasikan dengan perempuan? Menurut penulis jawabannya sederhana, karea Nuovo tidak laku sementara Mio laku. Bahkan era 200-an banyak masyarakat menyebut motor matic sebgai Mio, ditambah lagi dengan Honda BeAT yane masih perlu beberapa tahun untuk mengalahkan popularitas Mio. Karena jadi penguasa tunggal di pasaran, image Mio sebagai motor perempuan yang dibangun oleh Yamaha akhirnya melekat pada motor-motor matic lain.

Ketika Nuovo akhirnya "menyerah", Yamaha kemudian menyadari ternyata mas-mas, abang-abang, dan bapak-bapak tenyata "diam-diam suka naik Mio" barulah narasi iklan Mio berubah. Mulai dari iklan Mio Sporty dan dillanjutkan dengan Mio smile, adegan mualai diisi dengan Mio ditunggangi laki-laki dan melakukan freestyle. Bahkan Yamaha sampai membuat brand baru "Mio Soul" yang iklannya perempuan dan laki-laki, yang kemudian jadi hanya cowok di generasi Soul GT.

Buat yang penasaran iklannya langsung aja dicek:


Trend yang dibawa Mio kemudian dilanjutkan dengan pesaingya dari parbrikan sayap buntung, BeAT. BeAT sendiri hadir di era dimana cowok sudah tidak teralu gengsi (walaupun masih distigma). BeAT mengusung iklan dengan tema lagu yang, stuck in mind dan annoying banget.

"Let's Get The Beat, Cintaku adalah musik..."

"Beat-Beat, Bit..."

Pasti pada hafal kan hehehe.

Beat juga menggaet artis Indonesian Idol, Cherrybelle, Afghan, sampai JKT 48 dengan komposisi laki-laki dan perempuan yang cenderung berimbang.

Namun, kalau ditanya apakah Matic masih menjadi "motor perempuan". Sepertinya, tidak juga untuk beberapa kelas seperti Aerox dan N-Max iklannya cenderung lebih ditujukan untuk laki-laki. Sementara Vario, BeAT, dan Mio Series cenderung mempertahankan image unisex motornya. Lagipula bokap-bokap jaman sekarang sepertinya juga lebih milih N-Max daripada Verza atau CB-150R, dan anaknya lebih memilih BeAT daripada Revo.

Final Words

Sebenarnya artikel ini saya buat untuk memancing perdebatan lebih panjang dari suhu-suhu feminisme. Monggo dijawab, menurut anda apakah trend yang dibuat Honda dan Yamaha tersebut merupakan bentuk emansipasi perempuan, atau sekedar cara untuk mendorong konsumerisme ke perempuan?

Kalau saya sih, liat positifnya saja. Industri motor sangat patriarkis bahkan dibandingkan dengan mobil yang sama-sama otomotif.

Perempuan yang selama ini tidak menjadi perhatian industri tersebut, dan kalaupun muncul di iklan lebih sering berpose di sekitar motornya, bukan sebagai penunggang motor, diubah dengan motor-motor tersebut. Honda C70 dan BeAT menciptakan iklan yang menjadikan perempuan sebagai penunggang dari sebuah sepeda motor, bahkan Yamaha Mio membuat perempuan menjadi titik fokal dari iklannya.

Kedua, menurut saya semakin terakomodasinya perempuan dalam industri yang patriarkis tersebut, serta terend cowok pakai motor bebek dan matic menunjukan bahwa gender merupakan konstruksi sosial. Konstruksi sosial yang awalnya memandang perempuan terbatas pada ranah domestik dan harus diantar kemana-mana tentu bergeser.

Memasuki abad 21, mulai juga mulai muncul pembalap perempuan yang mematahkan stigma perempuan tidak bisa mengendarai sepeda motor seperti Indri Barbie.

Kalau mas-mas pada masih percaya perempuan pasti bawa motornya kalah dengan laki-laki, coba aja tantang, jamin sampean diasepin. Yamaha yang "secara tidak sengaja" mengkonstruksikan matic sebagai motor perempuan, sampai terkadang dianggap tabu bagi laki-laki untuk naik motor matic, mungkin juga tidak memprediksi ternyata genre tersebut juga digandrungi mas-mas atau bahkan bokap-bokap.

Jadi buat cowo-cowo yang toxic masculinity yang pake stiker "cowo pake matic, ga sekalian pake lipstric", atau sobat-sobat yang dikit-dikit bawa-bawa kodrat.

Please deh, namanya konstruksi sosial bakal terus berubah. Jaman dulu yang macho itu cowok pake sepatu hak tinggi, balik 20 tahun ga ada tuh ceritnya deodoran dan sabun muka buat cowo, atau pemain bola seperti Ronaldo jadi bintang iklan shampo

Bahkan Marlboro Merah yang sekarang iklannya "Marlboro Man" aja pas pertama keluar diiklankan sebagai rokok untuk perempuan. Bahkan menurut saya sebutan atau asosiasi "motor laki" untuk motor sport, dan "motor cewe" untuk varian matic atau bebek makin hari semakin tidak relevan.

So, the world changes

Satu lagi, percaya lah meskipun moge dan drag race dianggap maskulin dalam masyarakat kita. Percaya lah, bawa mengendarai moge secara tengil menggunakan sirine saat turing, atau pakai ban cacing buat harian tidak akan menambah testosteron.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun