Mohon tunggu...
Elang ML
Elang ML Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Hukum Univeristas Indonesia 2016

Mahasiswa yang kadang-kadang menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kemenangan Terpenting Manchester City Bukan di Lapangan Sepak Bola

14 Juli 2020   23:58 Diperbarui: 15 Juli 2020   00:43 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buat fans City selalu ingat, ini adalah Machester City tanpa steroid finansial, pengacara hebat, dan akuntan cerdik/www.sportbible.com

Ketiga, adalah pemain dan pelatih yang mentereng. Sebagaimana telah dibahas pemain, dan kini pelatih sepak bola memiliki nilai komersial sangat tinggi. Mungkin kalau hanya melihat lapangan saja banyak yang menuding Juventus agak gila karena membayar 100 juta Euro ke pemain tiga puluh tahun. 

Sekilas bukan hanya mahal, dengan kontrak hanya 4 tahun otomatis amortasi kontrak Ronaldo mencapai 25 juta Euro per tahun, ditambah dengan pertanyaan apakah setelah itu masih mungkin kontraknya diperpanjang atau setidaknya dijual untuk menutup investasi. Namun, dengan penambahan Ronaldo, pada 2018 saja Juventus memiliki kenaikan pendapatan komersial sebesar 30%.

Hal tersebutlah yang mungkin juga menjadi justifikasi Milan untuk mengontrak pemain karismatik dengan mulit besar Swedia, Zlatan yang umurnya sudah menuju kepala empat. Mungkin ada pemain yang bisa menendang bola lebih bagus dengan harga yang lebih murah, namun pendapatan yang dipancing merupakan sesuatu yang menjustifikasi kontrak tersebut. 

Pada sisi pelatih, sponsor mana yang tidak tertarik diafiliasikan dengan Pep Guardiola yang terkenal perfeksionis, Klopp yang inovatif dan karismatif, sampai Morinho yang arogansinya menciptakan ketertarikan sendiri.

Balik Lagi Ke City

Setelah membahas apa yang menghidupi institusi jutaan Euro bernama tim bola, kita akan membahas seberapa penting Liga Champions. Yang jelas sangat penting, lihat saja berbagai tim besar pasti menargetkan lolos ke Liga Champions atau setidak-tidaknya Europa League. Bisa dibilang finish peringkat 7-10 mungkin gak ngaruh-ngaruh amat buat tim karena toh main di kompetisi kontinental sudah lepas bagi tim besar pasti bakal diterjemakhan oleh manajemen sebagai waktunya rombak pemain dan pecat pelatih. 

Buat fans melihat tim kesayangannya di Liga Champions tentu perkara pride dan tidak dibully di tempat nongkrong, namun buat orang seperti Sheikh Mansour, Abrahamovic, atau FSG Investement yang mungkin gak punya-punya amat keterkaitan emosional Liga Champions adalah perkara duit.

Saking ketatnya finansial tim sepakbola, investasi besar menjadi pertaruhan besar, terpleset satu peringkat dari 4 ke 5 saja sudah bisa bikin finansial tim kacau balau. Sebab, sekedar lolos ke Liga Champons tanpa menang, dihadiri penonton, dan jualan merchandise di hari H saja sudah menjamin 15 juta Euro mengalir ke rekening tim yang beruntung. Apabila juara seperti Liverpool Angka pendapatan langsung tersebut berlipat ganda sampai 107 juta Euro. 

Bahkan masuk semi final sudah menghadiahi Ajax dengan budget sebesar 70 juta Euro. Garisbawahi bahwa angka tersebut adalah pendapatan langsung dari honor partisipasi, hadiah kemenangan, pembagian koefisien UEFA, dan pembagian broadcast. Lebih lanjut bermain di Liga Champions juga berarti lebih banyak pertandingan, dan karena Liga Champions otomatis tiketnya tidak akan semurah kompetisi domestik. Otomatis, matchday income akan bertambah, sementara gaji pokok pemain yang dibayar per minggu bukan per pertandingan juga tetap konstan.

Kalau gagal berpartisipasi dampak finansialnya luar biasa, perkiraan di tahun 2019 untuk Manchester United saja menunjukan angka kerugian potensial mencapai 50 Euro dalam wujud pengurangan brodcasting dan honor kompetisi. 

Itupun belum membahas apabila kontrak dengan sponsor menyebutkan pengurangan pembayaran apabila tidak masuk Liga Champions, itupun dengan catatan Manchester Merah masih lolos UEFA League. Laporan keuangan Celtic juga menyebutkan penurunan pendapatan mereka disebabkan kegagalan masuk liga Champions dan terpaksa main di Europa League.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun