Beberapa waktu lalu, dunia maya diramaikan dengan diskusi antara Tengku Zulkarnain dengan seorang perempuan ketika membahas mengenai pemerkosaan kepada istri. Wasekjen MUI tersebut bersekukuh bahwa pemenuhan hubungan seksual merupakan kewajiban istri sehingga pemidanaan marital rape dalam RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS) tidak tepat, bahkan mempertanyakan keislaman perempuan tersebut. Dalam kesempatan lain, penulis sempat berbincang dengan salah seorang anggota partai yang menolak RUU PK-S dan orang tersebut memberikan penjelasan yang sama.
Hal tersebut menarik perhatian penulis sebagai seorang mahasiswa hukum untuk mencari tahu bagaimana pengaturan terkait marital rape dalam hukum Islam. Dikarenakan penulis tidak mengambil peminatan hukum Islam di kampus dan menghindari tafsir yang tidak tepat, maka dalam tulisan ini penulis akan memberikan resume dan bahan bacaan secara langsung agar pembaca dapat langsung memverifikasi. Dalam artikel ini, penulis akan menjabarkan 4 tulisan, seluruh tulisan tersebut adalah skripsi yang dinilai memiliki metodologi penelitian dan analisis yang terjamin dari beberapa universitas Islam negeri.
Tulisan 1
Judul: Bentuk-Bentuk Pemaksaan Hubungan Seksual Suami Terhadap Istri Perspektif UU Â No.23 Tahun 2004 dan Fiqih Islam
Penulis: Farid Kurniawan Bentuk Tulisan: Skripsi
Kampus: Jurusan Al Ahwal Al Sakhsiyah Fakultas Syari'ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Tahun: 2010
Dapat diakses di: http://etheses.uin-malang.ac.id/1888/1/04210048_Skripsi.pdf
Skripsi ini membahas relasi suami-istri menurut Islam. Dalam Islam, perkawinan memiliki tujuan yang agung, dan saling hubungan yang saling menghormati. Dalam Al-Baqarah ayat 187, suami-istri digambarkan seperti baju yang melindungi badan, dan memiliki hak berhubungan secara ma'ruf atau baik. Skripsi ini juga mengambil dasar hukum Al-Baqarah ayat 223 yang menerangkan bahwa istri diibaratkan sebagai ladang dan suami sebagai pemilik ladang. Apabila mempertimbangkan konteks saat itu, masyarakat pada masa tersebut hidup dalam kondisi geografis yang sangat tandus sehingga taman menjadi sesuatu yang sangat berharga.