Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bintang Emon "Dibintangin", Cermin Darurat Demokrasi

16 Juni 2020   10:54 Diperbarui: 16 Juni 2020   11:03 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak Hakim, saya niatnya nyirem badan. Cuma gegara dia jalannya bertingkah, jadi kena muka." Bisa masuk akal."

Itulah penggalan video kritik Bintang Emon yang akhirnya menjadi viral di media sosial (Medsos).

Bintang Emon Diserang

Siapa sangka, setelah unggahan video kritik persidangan kasus Novel Baswedan tersebut viral, berdampak buruk bagi si komedian lucu ini.

Bintang Emon mendapatkan banyak ancaman dari pihak-pihak tak jelas yang diduga dilakukan oleh para buzzer. 

Bahkan salah satu penyerangnya ini tak segan menuduh anak muda yang bernama asli Gusti Muhammad Abdurrahman Bintang Mahaputra ini suka mengkomsumsi sabu-sabu.

Entah apa maksud dan kepentingan para buzzer ini menyerang sedemikian rupa terhadap Bintang Emon. 

Apakah ini murni sebagai bentuk ketidaksukaan mereka terhadap pria kelahiran 5 Mei 1996 ini atau sebenarnya hanya sekedar pesanan dari pihak-pihak tertentu yang merasa terusik oleh kritikannya ini demi mendapatkan sejumlah uang.

Jika saja para buzzer yang menyerang Bintang Emon ini adalah buzzer-buzzer pesanan alias buzzer Rp, dalam hemat penulis ini merupakan bentuk pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat masyarakat, sekaligus tak mencerminkan negara demokrasi.

Betapa tidak, di negara yang katanya mengaku sebagai bangsa dan negara berdemokrasi ternyata masih alergi oleh kritik-kritik seperti yang telah dilakukan Bintang Emon.

Menurut penulis, kritik Bintang Emon ini tidak berlebihan dan mengada-ngada. Dia telah menggunakan nalar dan logikanya dengan benar. Tak ada SARA apalagi ujaran kebencian lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun