"Pak Hakim, saya niatnya nyirem badan. Cuma gegara dia jalannya bertingkah, jadi kena muka." Bisa masuk akal."
Itulah penggalan video kritik Bintang Emon yang akhirnya menjadi viral di media sosial (Medsos).
Bintang Emon Diserang
Siapa sangka, setelah unggahan video kritik persidangan kasus Novel Baswedan tersebut viral, berdampak buruk bagi si komedian lucu ini.
Bintang Emon mendapatkan banyak ancaman dari pihak-pihak tak jelas yang diduga dilakukan oleh para buzzer.Â
Bahkan salah satu penyerangnya ini tak segan menuduh anak muda yang bernama asli Gusti Muhammad Abdurrahman Bintang Mahaputra ini suka mengkomsumsi sabu-sabu.
Entah apa maksud dan kepentingan para buzzer ini menyerang sedemikian rupa terhadap Bintang Emon.Â
Apakah ini murni sebagai bentuk ketidaksukaan mereka terhadap pria kelahiran 5 Mei 1996 ini atau sebenarnya hanya sekedar pesanan dari pihak-pihak tertentu yang merasa terusik oleh kritikannya ini demi mendapatkan sejumlah uang.
Jika saja para buzzer yang menyerang Bintang Emon ini adalah buzzer-buzzer pesanan alias buzzer Rp, dalam hemat penulis ini merupakan bentuk pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat masyarakat, sekaligus tak mencerminkan negara demokrasi.
Betapa tidak, di negara yang katanya mengaku sebagai bangsa dan negara berdemokrasi ternyata masih alergi oleh kritik-kritik seperti yang telah dilakukan Bintang Emon.
Menurut penulis, kritik Bintang Emon ini tidak berlebihan dan mengada-ngada. Dia telah menggunakan nalar dan logikanya dengan benar. Tak ada SARA apalagi ujaran kebencian lainnya.