Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ini Alasan Malam Jumat Sarat Aura Mistis dan Dikeramatkan

12 Juni 2020   18:21 Diperbarui: 12 Juni 2020   18:17 2290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kisaran online

Pada hari-hari itu juga biasanya akan disiapkan beberapa sesajen, kemudian disebarkan di berbagai tempat yang dianggap sebagai tempat berkumpulnya para mahluk ghaib.

Bahkan seperti dikutip dari Minews.id, tradisi tersebut berawal pada zaman datangnya penjajah Belanda ke Indonesia. saat itu mereka yang merupakan bangsa eropa hadir dengan membawa kepercayaan mistis berupa 'Friday the 13th'.

Artinya, setiap hari Jumat yang bertepatan dengan tanggal 13 adalah hari yang membawa sial.

Ada sebuah tradisi orang Jawa kuno yang sering menaruh sesaji di tempat yang dianggap angker saat malam jumat tiba, kemudian banyak orang yang mengartikan bahwa sesaji tersebut dipersembahkan untuk roh dan setan penunggu tempat-tempat angker itu.

Jadi, yang membuat malam Jumat identik dengan malam keramat adalah kepercayaan yang berasal dari tradisi lokal masyarakat Jawa kuno dan kepercayaan yang dianut oleh bangsa eropa. Mitos yang ada seputar keramatnya malam Jumat terus berkembang hingga saat ini.

Begitulah rupanya alasan yang menjadi alasan mengapa malam Jumat begitu dikeramatkan sebagian orang. Tentang percaya atau tidaknya mitos-mitos itu, semua dikembalikan pada diri kita masing-masing.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun