Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ini Alasan Malam Jumat Sarat Aura Mistis dan Dikeramatkan

12 Juni 2020   18:21 Diperbarui: 12 Juni 2020   18:17 2290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kisaran online

Kembali pada soal malam Jumat yang dianggap sebagai malam menyeramkan, boleh jadi tahayul. 

Tapi faktanya memang kebanyakan masyarakat seolah sudah menandatangani kontrak tak tertulis untuk sama-sama sepakat bahwa malam Jumat apalagi malam jumat kliwon merupakan watunya arwah penasaran atau segala macam hantu gentayangan. Wallahuallam Bi Shawab. Boleh percaya, boleh tidak.

Masalahnya munculnya malam Jumat sebagai malam yang dianggap malam penuh aura mistis dan menyeramkan tentu saja bukan tanpa dasar.

Melainkan ada mungkin fakta-fakta yang bisa diukur dengan pikiran logis atau setidaknya pernah terjadi peristiwa menyeramkan di tempo dulu yang kebetulan terjadi di malam Jumat.

Tapi satu hal yang pasti, sewaktu penulis masih tinggal bersama nenek saat duduk di bangku sekolah dasar, di rumah ada goah atau ruangan khusus berukuran kecil sebagai tempat menyimpan sesajen lengkap dengan kemenyan yang dibakar. Sesajen itu selalu disajikan tiap malam Jumat.

Kata nenek waktu itu, sesajen tersebut sebagai bentuk penghormatan dan doa kepada karuhun-karuhun yang sudah lama meninggal.

Dasar waktu itu penulis belum mengerti apa-apa. Apa yang dikatakan nenek hanya bisa mengamini. 

Sekarang baru sadar bahwa hal tersebut adalah perbuatan yang tidak baik dipandang dari segi agama penulis sendiri, Islam.

Konon katanya, malam Jumat terutama malam Jumat kliwon juga dikeramatkan oleh masyarakat jawa sejal dulu. Dan suka melakukan ritual-ritual tertentu.

Lalu apa sebenarnya yang terjadi sehingga malam Jumat begitu dikeramatkan dan dianggap sebagai malam penuh aura mistis dan menyeramkan?

Konon katanya serta menurut beberapa sumber, hal ini didasari oleh tradisi masyarakat jawa kuno yang kerap berpuasa selama 40 hari dan puncak puasanya bertepatan dengan malam Jumat kliwon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun