Eksvansi militer yang dilakukan oleh Kerajaan Majapahit adalah semata-mata ingin mempersatukan Nusantara agar ada dalam satu tampuk kekuasaan, seiring dengan keinginan dan Sumpah Palapa Patih Gajah Mada.
Baca juga: Historiografi Politik: Kejayaan Kerajaan Majapahit di Tangan Mahapatih Gajah Mada
Namun tahukah sahabat K'ners dan pembaca dimanapun berada, di balik kisah sukses Kerajaan Majapahit dan Patih Gajah Mada mempersatukan kerajaan-kerajaan yang berada di Nusantara, ternyata ada satu kerajaan yang tidak berani ditaklukan atau diserangnya. Kerajaan itu adalah Kerajaan Sunda.
Untuk itu Sunda menjadi satu wilayah yang tidak mengakui kebesaran dan kekuasaan Majapahit. Padahal banyak kerajaan di nusantara yang telah melakukannya.
Tentu saja tidak diserangnya Kerajaan Sunda oleh Majapahit bukan tanpa sebab. Ada alasan jelas, sehingga Gajah Mada dan bala tentaranya enggan melakukan itu.
Dikutip dari historia.id, arkeolog Agus Aris Munandar berpendapat, pada masa itu ada anggapan, Sunda merupakan wilayah yang harus dihormati. Tak layak ditaklukkan secara militer. Menurut Agus dasar pemikiran itu mungkin disandarkan kepada pernyataan dalam Prasasti Raja Sri Jayabhupati dari abad 11 M. Prasasti berbahasa Jawa Kuno ini ada di wilayah Sukabumi. Di dalamnya disebutkan gelar yang mirip dengan Airlangga, yaitu Jayabhupati haji ri Sunda (Raja Sunda) yang sejatinya masih kerabat penguasa di Jawa Timur.
Bcaa juga: Raja Majapahit Terakhir, Dyah Ranawijaya atau Batara Vigiaya?
Sementara menurut Chanel Youtube Insight & Inspirative yang penulis tonton, tidak diserangnya Kerajaan Sunda oleh Gajah Mada karena diduga segan, mengingat wilayah Sunda sebagai wilayah yang aman dan stabil.
Penduduk wilayah Kerajaan Sunda tampak tidak ditakutkan dengan berbagai peperangan. Karenanya Gajah Mada khawatir jika pihaknya begitu saja menyerang Sunda dalam perang terbuka, mereka bakal kalah.
Lagipula secara politik hubungan antara Sunda dan Majapahit baik-baik saja. Hanya saja para penguasa Sunda tidak pernah mau tunduk di bawah Majapahit.
Masih dari pemahaman penulis yang ditonton dari chanel Youtube Insight & Inspiratif, peluang untuk menaklukan Sunda sempat datang ketika putri raja Sunda, Dyah Pitaloka akan menikah dengan Raja Majapahit, Hayam Wuruk.