Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menelisik Aura Mistis dan Keangkeran Tempat Wisata Gunung Kunci

4 Juni 2020   14:03 Diperbarui: 4 Juni 2020   14:01 4138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain, kerap tidak mampu menahan godaan setan untuk kemudian melakukan perbuatan tidak senonoh, juga dipercaya hubungan mereka tidak pernah langgeng alias putus di tengah jalan.

Bagi sebagian pihak pantangan ini dianggap benar dan dipatuhi benar sehingga menguatkan diri untuk tidak berpacaran di lokasi tersebut. Tapi, yang penulis tahu, tak sedikit pula pasangan muda-mudi bahkan orang-orang dewasa yang mungkin sedang puber kedua memanfaatkan lokasi Gunung Kunci sebagai tempat memadu asmara. Dampaknya? Wallahuallam bi Showab.

Terlepas dengan segala keangkeran dan kemistisannya, Gunung Kunci adalah merupakan ikon tersendiri bagi warga masyarakat Sumedang. Selain dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata juga merupakan paru-paru kota karena tempatnya memang tak jauh dari jantung Kota Sumedang.

Betapa tidak, di Gunung Kunci tumbuh beragam pohon-pohon besar yang bisa dijadikan sumber resapan air. Sebut saja pohon pinus, Mahoni hingga pohon jati.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun