Selain, kerap tidak mampu menahan godaan setan untuk kemudian melakukan perbuatan tidak senonoh, juga dipercaya hubungan mereka tidak pernah langgeng alias putus di tengah jalan.
Bagi sebagian pihak pantangan ini dianggap benar dan dipatuhi benar sehingga menguatkan diri untuk tidak berpacaran di lokasi tersebut. Tapi, yang penulis tahu, tak sedikit pula pasangan muda-mudi bahkan orang-orang dewasa yang mungkin sedang puber kedua memanfaatkan lokasi Gunung Kunci sebagai tempat memadu asmara. Dampaknya? Wallahuallam bi Showab.
Terlepas dengan segala keangkeran dan kemistisannya, Gunung Kunci adalah merupakan ikon tersendiri bagi warga masyarakat Sumedang. Selain dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata juga merupakan paru-paru kota karena tempatnya memang tak jauh dari jantung Kota Sumedang.
Betapa tidak, di Gunung Kunci tumbuh beragam pohon-pohon besar yang bisa dijadikan sumber resapan air. Sebut saja pohon pinus, Mahoni hingga pohon jati.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H