"Bahwa Covid itu ada, dan kita terus berusaha agar covid segera hilang. Tapi kita tidak boleh menjadi tidak produktif, karena adanya Covid, menjadikan adanya penyesuaian dalam kehidupan," tuturnya.
Jika diterjemahkan dalam bahasa sederhananya, saya kira maksud berdamai dengan virus corona ini adalah silahkan warga masyarakat beraktivitas asal tetap mematuhi protokol kesehatan.
Pertanyaannya kemudian, epektifkah cara damai ala Pakde Jokowi ini?
Tentu saja tergantung dari sudut pandang mana dinilainya. Jika dilihat dari aspek ekonomi, boleh jadi akan ada sedikit peningkatan atau setidaknya pertumbuhan ekonomi bangsa ini tak terjun bebas menuju minus.
Tapi, kalau dilihat dari sudut pandang keselamatan dan kesehatan, rasanya akan sulit ini bisa dimentahkan secepatnya.Â
Ya, kita lihat saja, dalam "cengkraman" PSBB saja, saya lihat grafik jumlah kasus yang selalu disampaikan Juru Bicara khusus penanganan virus corona terus meningkat tiap harinya. Bagaimana jika aktifitas warga mulai boleh dibebaskan. Tidakah akan lebih berbahaya?
Andai cara damai itu terjadi, saya kira buat apa Pakde Jokowi sibuk mengurusi tektek bengek dan membuat segala aturan jika ujung-ujungnya virus tetap saja tak mampu dihentikan penyebarannya.
Saya paham, Pakde Jokowi tidak ingin ekonomi bangsa terpuruk. Tapi, saya rasa dia juga lupa. Untuk apa ekonomi bisa diselamatkan, kalau rakyatnya pada penyakitan. Ujung-ujungnya kan tidak produktip juga.
Untuk itu, saya rasa lebih baik Pakde Jokowi bisa sedikit sabar menunggu puncak pandemi covid-19 ini menurun. Setelah itu, bolehlah jika ingin mengajak warganya berdamai atau melonggarkan aktifitas.