Pasalnya, keganasan virus corona tersebut tidak hanya mengancam keselamatan dan kesehatan manusia semata. Tapi juga telah mampu memporak-porandakan sendi-sendi kehidupan lainnya. Seperti ekonomi, sosial, budaya, politik dan agama.
Jelas, jika virus ini tidak segera ditangani, tidak hanya akan mengancam populasi penduduk di dunia, tapi juga akan mampu melumpuhkan sendi kehidupan lainnya. Terutama ekonomi.
Bagaimana jadinya jika suatu negara terus digerogoti populasi penduduknya, kemudian perekonomiannya juga kocar-kacir. Rasanya negara tersebut tinggal menunggu kehancurannya saja.
Semoga Indonesia sebagai salah satu negara yang terdampak tidak mengalami hal buruk tersebut. Naudzubillah him mindzalik.
Maka, sudah menjadi kewajiban kita bersama sebagai warga negara untuk turut berperan aktip dalam menangani virus corona ini.Â
Tidak usah repot-repot, cukup dengan mematuhi saja apa yang telah dianjurkan pemerintah. Yakni, senantiasa menjaga jarak fisik (physical distancing), mengurangi interaksi sosial (social distancing) dan tetap usahakan untuk belajar, beribadah serta bekerja di rumah (work from home).
Wabah Zaman Khalifah Umar Bin Khatab
Namun, tahukah pembaca dan sahabat K'ners bahwa wabah virus yang melanda tanah air dan negara-negara di dunia ini juga sebelumnya pernah juga terjadi pada zaman khalifah Umar Bin Khatab. Khalifah Umar adalah salah satu dari sahabat Rassulullah Muhamad SAW.
Dilansir dari Tagar.id, kala itu diceritakan Khalifah Umar sedang dalam perjalanan ke Syam (Syuriah). Kemudian, doa mendapatkan kabar tentang wabah penyakit kolera. Umar pun memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan. Kisah itu diceritakan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abdullah bin 'Amir.
"Umar sedang dalam perjalanan menuju Syam, saat sampai di wilayah bernama Sargh. Saat itu Umar mendapat kabar adanya wabah di wilayah Syam. Abdurrahman bin Auf kemudian mengatakan pada Umar jika Nabi Muhammad SAW pernah berkata, "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhori).