Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menyoal Taklimat Prabowo dan Bibir Fadli Zon yang Tak Pernah Cape Omeli Pemerintah

26 April 2020   23:01 Diperbarui: 28 April 2020   16:00 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan, Prabowo juga bersaksi bahwa dalam setiap kebijakannya, Presiden Jokowi lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan warga negaranya.

Bagian dari Strategi Partai, atau?

Apakah ini bagian dari skenario Partai Gerindra yang menjadikan Fadli martil partai yang disiapkan sebagai tukang kritik agar marwah partai sebagai mantan oposisi tidak sirna. 

Atau, jangan-jangan sudah tidak ada lagi kesepahaman diantara Fadli dengan Prabowo? Jika memang sudah tidak ada kesepahaman, kenapa Prabowo tidak menjatuhkan tindakan tegas terhadapnya? Tentu ini menarik kita bedah.

Dalam hipotesa sederhana penulis, setidaknya ada dua hal yang menyebabkan Fadli Zon tetap tidak bisa "mengunci" bibirnya untuk tidak mengkritisi pemerintah terus.

Pertama, seperti disinggung pada paragraf di atas. Bisa jadi Fadli Zon adalah martil partai yang memang ditugaskan untuk tetap mengkritisi kebijakan pemerintah. Dalam hal ini agar marwah partai yang biasa jadi tukang kritik tidak raib begitu saja.

Dengan demikian bisa menghindari anggapan banyak pihak termasuk masyarakat. Bahwa bergabungnya Gerindra dengan pemerintah akan jadi "macan ompong" yang kerjanya hanya bisa nurut terhadap pemerintah.

Dengan ini, Gerindra ingin membuktikan bahwa anggapan tersebut salah. Meski posisinya berada dalam lingkaran pemerintah, tidak lantas kehilangan fungsi kontrol. Dengan begitu diharapkan kepercayaan rakyat tetap terjaga. Terutama kader akar rumput partai yang sempat memantik pro kontra atas bergabungnya Prabowo dengan pemerintah.

Kedua, boleh jadi antara Prabowo dan Fadli Zon sudah berbeda paham dan pandangan. Jika begitu, kenapa Prabowo tidak menegur dan jika perlu memberikan sanksi tegas terhadapnya.

Dalam pandangan sederhana penulis, Prabowo bukannya tidak mau menegur atau menjatuhkan sanksi. Tapi, dia sudah "terpenjara" oleh Fadli Zon. Maksudnya, mantan Danjen Kopasus ini tak mampu berbuat lebih jauh. Sebab mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 ini adalah orang kepercayaannya dulu dan turut bersama-sama membesarkan partai.

Dengan begitu, Prabowo khawatir kartu As yang mungkin dikantongi Fadli terkuak oleh khalayak ramai. Jika sedikit saja Fadli tersinggung oleh sikap Prabowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun