"Proyek ibu kota baru sudah seharusnya ditunda (dibatalkan). Tak ada urgensinya dalam situasi sekarang. Anggarannya difokuskan untuk tangani Covid-19. @jokowi," kicaunya dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Sabtu (25/4/2020). Dikutip dari Wartaekonomi.com
"Kalau kita krisis itu, tundalah apa yang bisa ditunda. Tapi kalau kata Ketua Bappenas bilang, proyek ibu kota jalan terus. Ini apa gitu. Kereta cepat, itu ngaco ya. Dan pembiayaannya makin tidak jelas. Itu bukan proyek kereta, tapi proyek properti," katanya.
"Jadi, pembatalan proyek atau proyek ibu kota ditunda (saja) sampai 2030, Indonesia tidak akan mati. Kalau legacy-nya Pak Jokowi ingin di era-nya punya ibu kota baru, kemudian ini tidak dikutak-kutik, ini yang bahaya," ujarnya
Itu omelan terbaru Fadli Zon menyangkut kebijakan pemerintah di bawah kendali Presiden Jokowi.
Padahal, dalam situasi bangsa dan negara tengah dirundung masalah, menurut penulis, apa yang dinyatakan Fadli Zon menjadi sangat kontraproduktif.
Sejatinya, dalam situasi seperti sekarang para politisi lebih sedikit menahan diri. Jika tidak bisa membantu, lebih baik beri kesempatan pemerintah untuk menjalankan segala programnnya dalam rangka penanganan dan pencegahan virus covid-19 yang kian hari terus menimbulkan kasus pasien positif lebih banyak. Meski tidak dipungkiri pula, tingkat kesembuhan pun memperlihatkan progres cukup menggembirakan.
Tapi, terlepas itu semua, penulis penasaran kenapa bibir Fadli Zon seolah tak ada capeknya mengkritisi pemerintah. Dan, yang menjadi lebih penasaran adalah, Fadli tidak menggubris pesan Prabowo. Fadli tetap saja "menyerang" pemerintah.
Seperti diketahui, belum lama ini Prabowo Subianto yang berlaku sebagai Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra dengan tegas dalam taklimatnya yang beredar di akun media sosial dan chanel Youtube Gerindra TV, meminta seluruh kader partai (Gerindra) untuk kompak dan bahu membahu mendukung kebijakan pemerintah dalam penangangan covid-19.