Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jurus Santuy Anies Hadapi Cibiran Netizen

12 April 2020   13:17 Diperbarui: 12 April 2020   13:12 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GUBERNUR DKI Jakarta, Anies Baswedan adalah sosok pimpinan daerah yang paling banyak disorot oleh beragam elemen masyarakat. 

Hampir setiap gerak-gerak yang berbau Anies bisa dipastikan menjadi bahan perbincangan. Baik itu di antara para politisi, pengamat, media massa dan media sosial.

Satu hal wajar, karena diakui atau tidak, tempat Anies bertugas adalah merupakan etalase Negara Indonesia yakni Jakarta. Sudah barang tentu, sorotan itu tidak hanya datang dari wilayah kerjanya semata, melainkan menasional.

Namun, yang paling banyak menyoroti kinerja dan segala hal yang berbau pernak-pernik Anies tentu saja warganet. Perbincangan yang mengarah pada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di dunia maya memang rasanya sudah seperti permen nano-nano. Bacak corak dan ragam.

Kendati, yang paling menonjol dari semua itu adalah cibiran, nyinyiran, sarkasme dan kritikan pedas.

Ya, warganet atau netizen yang memperbincangkan Anies seolah sudah tidak ada lagi batas jika sudah menyangkut kritik dan Cibiran. 

Terlebih, saat orang nomor satu di Jakarta ini dianggap gagal dalam menangani banjir, atau hal lainnya seperti revitalisasi Monas yang melebar kemana-mana. Sebut saja penebangan ratusan pohon hingga rencana balapan formula E.

Dari kasus-kasus yang disebutkan di atas, sudah tidak terhitung banyaknya bentuk cibiran atau nyinyiran yang dialamatkan pada mantan Rektor Universitas Paramadhina, Jakarta ini.

Meski begitu jarang terlihat Anies marah atau melawan balik terhadap badai kritik dan nyinyiran yang datang terhadapnya. Anies, tetap santuy dan fokus menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Tentu saja, dengan santuynya Anies atau tidak melawan balik terhadap para netizen yang kerap membully bukan tanpa disadarinya.

Pertanyaannya, apa kiat dan jurus Anies Baswedan, sehingga tenang-tenang saja dalam menghadapi segala kritik dan bully-an tersebut?

Ternyata, Anies Baswedan memiliki cara dan kiat tersendiri dalam menghadapi perundungan para netizen dimaksud. Hal tersebut dia ungkapkan saat menjadi narasumber dalam chanel Youtube DT Peduli bersama penceramah kondang, KH Abdullah Gymnastiar atau lebih dikenal dengan panggilan Aa Gym.

"Soal negatif thinking, sudah bekerja setengah mati, nonstop, masih juga di nyinyirin saya bilang begini soal itu, "Ya Allah saya ini siapa sih? Cuma Anies. Siapa Anies itu? Anies itu orang biasa," ungkap Anies dalam video wawancaranya yang diunggah, Sabtu (11/4). Dikutip dari Pojoksatu.id

Anies lantas menukil kisah Nabi Muhammad SAW yang memiliki akhlak mulia dan uswatun hasanah. Tapi oleh orang-orang yang menolak, Nabi Muhammad SAW terus mendapat nyinyiran.

"Mandi fitnah nggak pernah selesai. Terus kita berharap tidak seperti begitu? Enggak lah. Rileks saja," sambungnya.

Masih dilansir Pojoksatu.id, Anies mengaku, dirinya tidak terlalu memusingkan dan khawatir dengan apa yang ditulis warganet di sosmed. Baginya, catatan emas dari para sejarawan di hari esok lebih baik ketimbang mengurus nyinyiran. Artinya, dia ingin bekerja keras demi Jakarta yang lebih baik.

"Sosmed itu, hari ini dipuji besok bisa dicaci. Hari ini dicaci besok bisa dipuji. Naik turun. Jadi rileks aja. Fokus dengan apa yang mau kita kerjakan. Kalau kita fokus, nggak terlalu khawatir lah. Itu menjadi masalah yang kecil," pungkasnya.

Itulah ternyata jurus dan kiat Anies Baswesan dalam menghadapi setiap badai kritik dan cibiran yang datang terhadap dirinya.

Penulis, sepakat dengan salah satu tukilan Anies yang mengatakan bahwa " Sosmed itu, hari ini dipuji besok bisa dicaci. Hari ini dicaci besok bisa dipuji.

Kenapa?

Karena hal itu pernah dirasakan Anies sendiri selama proses kinerjanya selaku Gubernur DKI Jakarta.

Bagaimana hujan kritik dan hujan cibiran yang menerpa dirinya saat banjir terus mengepung Jakarta. Tapi, tak berselang lama, tiba-tiba saja Anies memetik puja-puji banyak pihak terkait penanganan wabah virus corona yang dianggapnya lebih tegas dan lugas dibanding kebijakan pemerintah pusat.

Tapi, apa yang kemudian terjadi? Anies kembali mendapat kritik setelah kebijakannya terhadap pembatasan transpormasi umum malah jadi blunder.

Dalam perisitiwa ini memang bisa kita petik hikmah dan pelajarannya, bahwa kehidupan itu tidak diam dalam satu zona atau titik tertentu. Kehidupan itu berubah-rubah. Tinggal bagaimana kita bisa menyikapinya dengan bijak.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun