HARI ini ratusan negara yang tersebar di belahan dunia tengah dicengkram ancaman virus corona (covid-19). Sebuah virus yang sudah menjadi monster pembunuh bagi puluhan ribu jiwa manusia yang tersebar di berbagai negara termasuk Indonesia.
Tidak hanya mampu membunuh korbannya, virus corona benar-benar telah memporak porandakan hampir seluruh sendi-sendi kehidupan di negara-negara terdampak.
Betapa tidak, akibat penyebarannya yang begitu cepat dan masif, tidak sedikit segala aktifitas yang melibatkan banyak orang harus diberhentikan tiba-tiba. Sebut saja kegiatan olah raga, kegiatan keagamaan, kegiatan jual beli dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan lainnya.
Hal tersebut terpaksa dilakukan guna menghindar dan mengurangi penyebaran virus lebih merajalela. Dengan harapan  tidak ada lagi korban akibat keganasan virus covid-19.
Namun tahukah sahabat, di balik kegemparan yang disebabkan virus corona, sebenarnya siapakah orang pertama yang menemukan virus ini dan bagaimana awal kisahnya?
Penulis yakin sebenarnya banyak diantara sahabat yang sudah mengetahui hal ini. Tapi, tidak ada salahnya penulis kembali menceritakan asal mula virus corona sekaligus mengenang orang pertama yang mengendus keberaan virus corona hingga akhirnya menjadi korban dari hasil temuannya sendiri.
Adalah dokter Li Wen Liang orang pertama kali yang mengungkap adanya wabah virus corona ini. Dokter muda yang baru berusia 34 tahun itu mulai curiga akan adanya virus baru sejenis SARS di Wuhan, Provinsi Hubei, China pada Desember 2019 lalu.
Akhir Desember 2019, Li  Wen Liang mengirimkan peringatan ke sesama petugas kesehatan agar berhati-hati menangani pasien yang terkena virus baru yang masih misterius. Ia mengimbau agar mereka memakai pakaian pelindung agar tidak tertular.
Li Wen Liang, dokter mata dari Rumah Sakit Pusat Wuhan ini, menggunakan media sosial untuk memperingatkan rekan-rekannya petugas medis agar berhati-hati ketika menangani penyakit baru yang misterius.
Seperti dilansir CNNIndonesia, Li menemukan kemunculan kasus yang serupa SARS dan diduga berasal dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan. Kemudian dia mengirim pesan berisi peringatan akan patogen itu kepada para koleganya.
Namun, Li tak sadar bahwa tindakannya itu secara tidak langsung telah menemukan varian baru dari virus corona yang kemudian diberi kode 2019-nCoV.