1. Australia
Perdana Menteri Australia, Scott Morrisom, menegaskan,tidak tertarik memulangka warganya yang menjadi anggota kombatan ISIS. Hal tersebut dilakukan demi meminimalisir faktor resiko terhadap masyarakat.
Setidaknya, ada tiga petarung ISIS asal Negeri Kanguru tersebut yang kini ditahan di Negara Turki.
Kendati demikian, Morrison masih mempertimbangkan agar anak-anak pasukan ISIS bisa pulang.
2. Prancis
Sama halnya dengan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. Presiden Prancis, Emmanuel Macron juga dengan tegas menerima kembali warga negaranya yang menjadi anggota ISIS.
Macron bahkan sempat berdebat dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ketika "mengancam" akan memulangkan pasukan ISIS dari Prancis.
3. Inggris
Selain Australia dan Prancis, Inggris juga dengan tegas menolak kepulangan petarung ISIS.
Kendati demikian, The Guardian mencatat, sekitar 45% atau kurang lebih 400 orang yang terlibat jaringan ISIS asal Negeri Ratu Elizabeth ini kembal ke negerinya.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab masih mempertimbangkan untuk memulangkan anak-anak yang dibawa bergabung ke ISIS agar bisa pulang dengan selamat ke Inggris.