Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dan Akhirnya Helmy Yahya "Diusir" dari Jabatan Dirut TVRI

17 Januari 2020   15:07 Diperbarui: 24 Januari 2020   00:28 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SENGKARUT yang mendera perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menelan korban para petinggi yang duduk di kursi perusahaan pelat merah tersebut.

Hal ini tak lepas dari ketegasan Menteri BUMN, Erick Tohir yang menginginkan pembaharuan positip ditubuh perusahaan-perusahaan milik negara itu menjadi lebih bersih dan sehat. Sehingga berujung pada selarasnya dengan visi dan misi yang diinginkan Presiden Joko Widodo

Langkah-langkah yang diambil mantan boss Klub Sepak bola Serie A Italia, Inter Milan ini tidak lagi basa-basi. Paska dilantik dan tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM), Erick langsung menggebrak. Langkah-langkah tegas langsung dia praktekan di lapangan.

Salah satunya adalah dengan merombak para pejabat eselon I yang ada di kementriam yang dia pimpin. Dari tujuh deputi yang ada pada jaman kepemimpinan Menteri BUMN sebelumnya, dirampingkan menjadi tiga. 

Bahkan, Erick juga menginginkan adanya jabatan Inspektorat Jendral. Hal ini, menurut Erick sejalan dengan arahan Presiden Jokowi guna mempercepat gerak dalam pembangunan bangsa.

Tak hanya merombak jajaran di kementerian. Mantan Ketua INASGOC ini juga mempreteli petinggi-petinggi yang duduk di kursi perusahaan pelat merah. Salah satu yang cukup membuat heboh tentunya pemecatan yang terjadi pada Direktur Utama (Dirut) PT. Garuda, Ary Askhara.

Pemecatan tersebut dinilai pantas, karena Ary terjerat kasus penyelundupan Spare Part Motor Gede (Moge) Harley Davidson, sepeda lipat mahal merk Brompton. Kedua jenis barang mahal tersebut diselundupkan melalui pesawat Garuda Indonesia yang baru dibeli dari Airbus, Touluse Prancis.

Atas adanya kasus penyelundupan tersebut, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, negara dirugikan sekitar Rp. 532 hingga Rp. 1,5 milyar.

Setelah terjadi pemecatan terhadap Dirut PT. Garuda, dua hari belakangan ini, publik dan warganet dihebohkan dengan adanya pencopotan terhadap Dirut TVRI, Helmy Yahya.

Tidak seperti pemecatan Ary Askhara yang hampir mendapat dukungan semua pihak. Pencopotan terhadap kakak kandung presenter kondang yang sekarang jadi politisi, Helmy Yahya ini cukup menimbulkan tanda tanya.

Pasalnya, diakui ataupun tidak, oleh beberapa kalangan, Helmy dianggap sebagai sosok yang mampu memberikan angin segar terhadap performa TVRI dalam dua tahun terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun