Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Prahara Cinta Andika (Part I)

3 Agustus 2019   23:02 Diperbarui: 3 Agustus 2019   23:29 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum sempat menikmati pesanannya, seorang gadis muda mungil mendatangi kios, langsung memesan produk pembersih gigi. Andika tak menghiraukan, dia fokus membuka tutup air minum mineral. Sejurus kemudian meneguknya. Justru, si gadis mungil yang diam-diam mencuri pandang. Lalu melontarkan sindiran.

"Haus ya pak" celetuk si gadis, sambil menerima uang kembalian.

Mengetahui dirinya di sindir, Andika tersenyum.

"Sialan..." Pikirnya.

"Eh kamu kan yang ngekost di gang itu?" Tanya si gadis, menunjuk salah satu gang yang memang ada beberapa di daerah itu.  

"Iya. Gang mangga namanya" jawab Andika.

"Iya aku tahu. Aku kan orang sini" sahut si gadis, menyungingkan senyum manis.

"Oh ya kenalkan, Novi" Gadis yang ternyata bernama Novi, memperkenalkan diri sambil mengajak salaman.

"Andika"

Kemudian diantara keduanya terlibat obrolan singkat. Setelah tukaran nomor hape, Novi pamitan pulang.

Demikan, sejak saat itu, Novi lebih sering menelpon atau mengirim pesan. Apapun segala ditanya, masalah kerjaan, hobby sampai kepada hal-hal kecil lainnya. Tak cukup, si gadis mungil ini juga sering membawakan makanan ke kontrakan Andika. Rupanya, dia telah jatuh hati pada pandangan pertama. Anehnya, semua itu tak membuat Andika gembira. Malah jengah. Padahal, Novi adalah seorang gadis mungil yang cukup cantik. Apalagi dibalut dengan kulitnya yang putih bersih. Tetap saja, bagi Andika tak lebh dari seorang teman. Tanpa ada rasa cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun