Belum sempat menikmati pesanannya, seorang gadis muda mungil mendatangi kios, langsung memesan produk pembersih gigi. Andika tak menghiraukan, dia fokus membuka tutup air minum mineral. Sejurus kemudian meneguknya. Justru, si gadis mungil yang diam-diam mencuri pandang. Lalu melontarkan sindiran.
"Haus ya pak" celetuk si gadis, sambil menerima uang kembalian.
Mengetahui dirinya di sindir, Andika tersenyum.
"Sialan..." Pikirnya.
"Eh kamu kan yang ngekost di gang itu?" Tanya si gadis, menunjuk salah satu gang yang memang ada beberapa di daerah itu. Â
"Iya. Gang mangga namanya" jawab Andika.
"Iya aku tahu. Aku kan orang sini" sahut si gadis, menyungingkan senyum manis.
"Oh ya kenalkan, Novi" Gadis yang ternyata bernama Novi, memperkenalkan diri sambil mengajak salaman.
"Andika"
Kemudian diantara keduanya terlibat obrolan singkat. Setelah tukaran nomor hape, Novi pamitan pulang.
Demikan, sejak saat itu, Novi lebih sering menelpon atau mengirim pesan. Apapun segala ditanya, masalah kerjaan, hobby sampai kepada hal-hal kecil lainnya. Tak cukup, si gadis mungil ini juga sering membawakan makanan ke kontrakan Andika. Rupanya, dia telah jatuh hati pada pandangan pertama. Anehnya, semua itu tak membuat Andika gembira. Malah jengah. Padahal, Novi adalah seorang gadis mungil yang cukup cantik. Apalagi dibalut dengan kulitnya yang putih bersih. Tetap saja, bagi Andika tak lebh dari seorang teman. Tanpa ada rasa cinta.