Mohon tunggu...
Elang Langit
Elang Langit Mohon Tunggu... -

nakal...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Fiktor) Peluru Terahir

7 April 2012   07:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:56 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sang kakek mengumpat..lalu keluarlah ucapannya yang terkenal hingga sekarang " Sungguh Ter..la..lu" wakakakaka

****

Malam itu, suasana pernikahan Wepe dan Tyas begitu meriah.

Tampak sang pengantin pria selalu tersenyum senyum mesum.

Dia tak sadar, ada moncong senjata yang diarahkan tepat di kepalanya.

Hatinya bersorak, terlebih ketika pembawa acara mengucapkan

"Para hadirin yang terhomat, mohon dipersilahkan untuk segera pulang, sebab pengantin pria sudah tak tahan" hahahaha

Lalu ketika para tamu akan pulang

Dor !! sebuh letusan terdengar..dan Wepe pun tergolek bersimbah darah.

****

"Bodoh ! kenapa bisa meleset Ndee...itu peluru terakhir kita"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun